Powered By Blogger

Archive for Juni 2013

Suku Pamona

SUKU PAMONA  

Assalamu’alaikum……..

Suku Pamona, atau yang sering juga disebut suku Poso atau orang poso.  Mendiami hampir seluruh wilayah kabupaten Poso, sebagian wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, dan sebagian wilayah Kabupaten Morowali. Bahkan provinsi Sulawesi Selatan yakni di wilayah Luwu Timur. 

Ditinggali oleh suku pamona nenek Moyang Suku Pamona Itu sendiri berasal dari dataran Salu Moge (luwu Timur). Karena berada di atas gunung yang jauh dari pusat pemerintahan mereka di turunkan oleh Macoa Bawalipu mendekati pusat pemerintahan yaitu di sekitaran wilayah Mangkutana (luwu Timur). Hingga terjadinya pemberontakan DI/TII mereka menyebar sampai ke sulawesi tengah dan daerah lainnya. 

Jika di suatu daerah terdapat suku Pamona, biasanya selalu ada Rukun Poso, yaitu wadah perkumpulan orang-orang sesuku untuk melakukan sesuatu kegiatan di daerah tersebut. Agama yang dianutnya hampir seluruhnya  adalah Kristen . Agama Kristen masuk daerah sekitar 100 tahun yang lalu dan sampai sekarang diterima sebagai agama rakyat. Sekarang semua gereja-gereja yang sealiran dengan gereja ini bernaung dibawah naungan organisasi Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) yang berpusat di Tentena, kabupaten Poso, Sulawesi Tengah

Sebagian besar masyarakat sehari-hari menggunakan bahasa Pamona (Bare'e) dan bahasa Indonesia dengan gaya bahasa setempat. Mereka berprofesi sebagai petani, pegawai negeri, pendeta, wiraswasta, dan lain-lain.

Bahasa

Bahasa yang digunakan suku pamona adalah bahasa pamona. Struktur Bahasa Pamona cukup unik, jika ditinjau dari ragam asal suku kata. Suatu kata asal tersebut dapat mempunyai banyak arti ketika kata itu sendiri ditambahkan awalan, akhiran, sisipan ataupun imbuhan.

Contoh asal suku kata yang berubah arti setelah ditambah awalan, akhiran atau imbuhan dan membentuk beragam arti contoh: asal kata (dasar) ja'a = jahat;maja'a = rusak, jahat; kaja'a = kejahatan ; ja'andaya = kemarahan.

Bahasa Pamona yang unik tersebut beberapa frasa suku katanya seperti hanya dipelintir, dan timbullah arti kata yang berbeda contoh : mekaju (mencari kayu bakar) mokuja (sedang berbuat apa?) makuja (bertanya mengenai gender bayi yang baru lahir) mokijo ( bunyi)

Seni tari

Tarian Dero, atau madero merupakan tarian populer di kalangan Suku Pamona. Tarian ini diadakan pada pesta-pesta rakyat. Biasanya ditarikan oleh orang-orang muda. Tarian melingkar dilakukan dengan saling bergandengan tangan, sambil berbalas pantun diringi musik ceria. 

Beberapa daerah di Palu melarang kegiatan tarian dero atau madero karena sering menjadi pemicu perkelahian antar pemuda yang saling berebut perhatian gadis-gadis.

 Tarian dero, dibedakan atas 3 macam gerakan menurut iramanya lenggang dan langkah kaki, yakni : 

1.  Ende ntonggola, (langkah kaki kekanan 2 langkah, selangkah ke belakang dan seterusnya berulang. Ditarikan saat menyambut bulan purnama, dimana waktu mulai persiapan lahan menunggu waktu bercocok. Waktu bercocok tanam adalah saat bulan mulai gelap.

2.   Ende ngkoyoe (ende ntoroli) yaitu dua langkah kekanan dan selangkah kekiri. Ditarikan saat mengantar panen atau perayaan hari besar atau pesta.

3.   Ende ada (adat) untuk penyambutan hari-hari adat atau perayaan, langkahnya sama dengan ende ntoroli, tetapi tangan tidak bergandengan/ berpegangan.


Daftar Pustaka :



Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news

Blogger templates