Landfill adalah penimbunan sampah pada suatu lubang
tanah, dan ini bukanlah metode yang berdiri sendiri. Karena dapat juga
sistem campuran, yang disebabkan oleh air mengalir, menembus tempat ini,
ketika air hujan berinfiltrasi ke permukaan landfill, dan ketika air
ini mengalir keluar dari landfill akan membawa berbagai mineral dan zat
organik dalam bentuk suspensi yang tak dapat dipisahkan.
Jumlah dari hasil saringan berhubungan dengan suhu dan sifat geologi
tanah, maka aliran air akan cenderung berbentuk vertikal dan tak
mempengaruhi sumber air tanah dan tidak akan menyebabkan polusi yang
berasal dari landfill.
Leaching secara horizontal sampai pada titik celah kedap air dan
menyebabkan terkontaminasinya air permukaan, sanitary landfill sebagai
suatu tempat untuk pembuangan sampah padat tanah tanpa menimbulkan
bahaya atau gangguan kesehatan dan keselamatan masyarakat.
A. Prosedur
Ada dua metode yaitu “area method” dan trench method”. Metode “trench” disebut sebagai metode pemotongan dan pengisian.
Sebuah trench (Parit) digali di bawah permukaan tanah dan sampah
ditempatkan dalam parit dan ditutup. Cara lain yaitu dua buah parit
digali sekaligus, sampah diisikan pada salah satu parit dan lumpur dari
salah satu lubang galian digunakan sebagai material penutup.
Jika lokasi landfill yang direncanakan terletak di bawah tanjakan
seperti lembah atau ngarai, metode “area” digunakan. Lokasi landfill
lebih tinggi dari tempat lain yang ada disekitarnya, maka metode
pengisian area landfill digunakan.
Gambar Area Method
Gambar Trench Method
B. Pemilihan letak dan struktur geologi
Suatu hal yang perlu dipertimbangkan suatu sanitary landfill adalah
struktur geologi dan topografi serta permeabilitas dari tanah.
Pertimbangan lain adalah kedalaman air tanah, lapisan tanah sampai
lapisan batuan. Lokasi landfill akan menimbulkan efek yang merugikan
bagi air permukaan dan air tanah yang terletak di bawah dasar landfill.
Dalam keadaan demikian, maka tanah dapat diberikan beberapa renovasi
untuk menghadapi leachate. Dengan cara demikian dapat ditingkatkan
kualitasnya sebelum dipisahkan dengan air permukaan atau air tanah,
aliran dari tanah ini dapat membentuk suatu materiil penutup. Sehingga
dapat menciptakan suatu renovasi yang optimum menghadapi leachate.
Lokasi landfill harus dipilih secara teliti dari lokasi yang tersedia
yaitu basah dan berlumpur dapat digunakan sebagai tempat yang baik dan
cukup luas bagi santary landfill.
Ketika sebuah sanitary landfill ditempatkan pada area yang tersebar
dekat dengan suplay air bersih, hal yang perlu diperhatikan adalah
kedalaman dari tempat bebatuan dan air tanah.
Mekanisme dari formasi leachate tak diketahui secara pasti,
penelitian terakhir yang dilakukan oleh Fungaroli dan Stuiner (1969).
Bahwa leachate sebagian besar merupakan akibat dari sanitary landfill.
Metode hidrologi menunjukkan dengan sedikit air hujan maka leachate akan
terbentuk, maka sanitary landfill dipikirkan keberadaannya sebagai
sumber polusi.
C. Peralatan untuk penimbunan limbah dan pengoperasiannya
Culham (1969), Stone dan Courad (1969) menyelidiki suatu jenis
landfill yang lebih besar diperoleh suatu peralatan tambah untuk
mengerjakan hal-hal tertentu, alat pengikis yang cepat untuk mengangkut
dan menyingkirkan material yang menutupinya, sebuah alat penyiram
pengontrol/debu, jenis peralatan tanah yang langsung dioperasikan,
traktor, bulldozer.
Sanitary landfill mempunyai potensi untuk dimanfaatkan tanah-tanah
yang sebelumnya tidak dapat dipakai. Sehingga besar dimanfaatkan
kembali, sehingga menambah nilai ekonomis.
D. Aktifitas biologi
Dari sisi kehidupan sebuah sanitary landfill akan mengalami, proses
dekomposisi, secara aerob maupun anaerob ketika pertama kali material
diletakkan dalam pengisian, maka proses dekomposisi mengarah pada
peristiwa aerob, ketika komponen oksigen dikonsumsi, maka landfill
dianggap mengalami kondisi anaerob, lamanya tergantung pada suhu dan
oksigen yang tersedia. Periode dekomposisi aerob lebih cepat dibanding
dengan periode anaerob dalam proses ini.
Hasil yang diperoleh dari dekomposisi aerob adalah asam dan alkohol,
yang dikonsumsi oleh mikroorganisme yang akan menghasilkan methana dan
karbon dioksida. Gas methana menyebabkan kondisi gas masuk ke rumah.
Fist (1967) melaporkan konsentrasi ledakan dalam penelitiannya gas lain
yang diproduksi secara anaerob adalah hidrogen sulfida yang berbau busuk
dan mudah meledak.
Untuk itu pada system Sanitary Landfill terdapat pipa-pipa yang akan
menyalurkan Gas Metana yang terbentuk ke udara bebas agar menghindari
menumpuknya Gas Metana di dalam timbunan yang akan menyebabkan
terjadinya ledakan sewaktu-waktu.
http://www.ilmusipil.com/sistem-sanitary-landfill