Prosedur Analisa Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan limbah
yang dihasilkan oleh satu rumah atau beberapa rumah. Sumber limbah rumah tangga
adalah sebagai berikut:
Limbah
Organik, berdasarkan pengertian secara kimiawi limbah organik merupakan segala
limbah yang mengandung unsur Karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk
hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia seperti tinja (feaces) bepungsi
mengandung mikroba potogen, air seni (urine) umumnya mengandung Nitrogen
dan Posfor) sisa makanan (sisa-sisa sayuran, wortel, kol, bayam, salada dan
lain-lain) kertas, kardus, karton, air cucian, minyak goreng bekas dan
lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi, misalnya:
sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu
bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi,
dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri,
jamur, virus, dan sebagainya. Namun secara teknis sebagian orang mendefinisakan
limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan
sifatnya mudah busuk. Artinya bahan-bahan organik alami namun sulit membusuk/atau
terurai, seperti kertas, dan bahan organik sintetik (buatan) yang sulit
membusuk atau terurai.
Limbah
Anorganik, berdasarkan pengertian secara kimawi, limbah yang tidak mengandung
unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas dan
almunium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca dan pupuk
anorganik (misalnya yang mengandung unsure nitrogen dan fospor). Limbah-limbah
ini tidak memiliki unsur karbon sehingga tiak dapat di urai oleh mikro organism.
Seperti halnya limbah organik, pengertian limbah organik yang sering diterapkan
dilapangan umumnya limbah anorganik dalam bentuk padat (sampah) agak sedikit
berbeda dengan pengertian diatas secara teknis limbah anorganik di definisikan
sebagai limbah yang tidak dapat atau sulit terurai atau busuk secara alami oleh
miro organism pengurai. Dalam hal ini bahan organic seperti plastic, karet,
kertas, juga dikelompokan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit
terurai oleh mikroorganisme sebab unsur karbonnya memebentuk rantai kimia yang
kompleks dan panjang.
Klasifikasi limbah padat (sampah)
menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu:
S Sampah
Organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah berupa
bahan-bahan organic yang mudah busuk.
S Sampah
Anorganikdan organic tak membusuk (rubbish) yaitu limbah padat anorganik
atau organic cukup kering yang sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga
sulit membusuk, misalnya kertas, plastik kaca dan logam.
S Sampah abu (ashes),
yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
S Sampah
bangkai binatang (bead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai
binatang.
e
Dampak Limbah Rumah Tangga
Air tidak dapat di gunakan lagi
untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar dan ke mudian tidak dapat
di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan menimbulkan dampak
sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya,
padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak. Air
tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air
tersebut tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk
meningkatkan kehidupan manusia tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan
untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah tercemar maka tidak bisa
digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan kolam
perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis
pada pH air.
Dampak dari pembungan limbah padat
organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang
didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk)
akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai
dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang menghasilkan
yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih
busuk) karena protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi
gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu dapat
menyebabkan dan menimbulkan penyakit, potensi bahaya kesehatan yang dapat di
timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit kulit
seperti kudis dan kurap.
Berikut ini dampak negative dari
limbah rumah tangga yang masuk ke dalam lingkungan laut:
Eutrofikasi, penyebab
terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang terbawa salah satu
adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai pupuk alam pertanian maupun limbah
dari perternakan dan manusia, salahsatu yang paling sering di temukan adalah
detergen. Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi
ledakan junlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk
fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah
akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetensi dalam
mengkonsumsi O2 karena
terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan
banyak CO2 sehingga
kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada
hewan-hewan di perairan tersebut.
Peningkatan
emisi CO2 akibat dari
banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta buangan industri akan
memberikan efek peningkatan kadar keasaman laut. Peningkatan CO2 tentu akan
berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernapasan, Salah satu
fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di
bumi. Saat CO2 di atmosfer
meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan
meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan
hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung
secara terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu
yang dekat.
c Plastik,
yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang hidup
pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan, Karena tidak jarang
plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut.
Plastik tidak dapat di cerna dan akan terusberada pada organ pencernaan hewan
ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui
kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi karena tidak mudah terurai,
plastik akan photodegrade (terurai oleh cahaya matahari) pada
paparan sinar matahari, tetepi hanya dapat terjadi dalam kondisi kering.
Sedangkan dalam air plastik hanya akan terpecah menjadi potongan-potongan yang
lebih kecil, namun tetap tetep polimer, bahkan sampai ke Pe tingkat molekuler. Ketika
pertikel-pertikel plastik mengambang hingga seukuran zooplankton dan di
konsumsi oleh hewan lain yang lebih besar, dengan cara inilah plastik kedalam
rantai makanan. Banyak dari potongan plastik ini berakhir di perut
burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk penyu. Bahan beracun yang
digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai dan masuk ke lingkungan
ketika terkena air. Racun ini bersifat hidrofobik (berkaitan dengan air) dan
menyebar di permukaan laut. Dengan demikian plastik jauh lebih mematikan di
laut dari pada di darat. Kontaminan hidrifobik juga dapat terakumulasi pada
jarak lemak, sehingga racun pelasti diketahui mengganggu system endokrin ketika
di konsumsi, serta dapat menekan system kekebalan tubuh atau menurun tingkat
reproduksi.
Cara Penanggulangan Pencemaran Limbah Rumah Tangga
Cara penanggulangan pencemaran
limbah rumah tangga yang efektif supaya tidak merusak pada lingkungan dan
menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit yakni
dengan cara:
a Dengan cara
di daur ulang
Di jual ke pasar loak atau tukang
rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah
atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang
ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita
yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara
lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV
tua dan sepeda yang using.
b Dengan cara
pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling
mudah untuk di lakukan karena tidak membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa
di lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas
dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara
membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan
tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy
baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
( Dengan cara
pengomposan
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah,
menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.
( Pemisahan
Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi sehingga mempunyai
nilai ekonomis.
( Dengan cara
pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi
organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup
udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena
aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia.
Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan
yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan
tanah yang bisa disebut land fill system. Metode ini merupakan
cara yang paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai
bau dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas
yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.